Dosen Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), turut berkontribusi dalam acara internasional bergengsi, 10th World Water Forum (WWF), yang berlangsung di Bali pada tanggal 18-25 Mei 2024. Forum ini merupakan pertemuan global yang bertujuan untuk membahas isu-isu kritis terkait air, seperti manajemen sumber daya air, akses air bersih, sanitasi dll. Dengan mengusung tema “Water for Shared Prosperity”, WWF edisi kali ini mengumpulkan partisipasi global, pertukaran pengetahuan, pameran teknologi inovatif, dan komitmen bersama untuk solusi air yang berkelanjutan.
Selama delapan hari pelaksanaan, forum ini menggelar berbagai kegiatan, termasuk diskusi panel, lokakarya, pameran teknologi solusi inovatif untuk pengelolaan air dan sanitasi, serta forum komunitas dan jejaring. Salah satu ajang penting lainnya adalah Youth Water Sustainability yang dirancang untuk melibatkan kaum muda dalam upaya global melestarikan sumber daya air. WWF dihadiri oleh berbagai tokoh penting dan berpengaruh dari seluruh dunia, termasuk dua dosen dari Departemen Sosial Ekonomi Pertanian UGM yang memberikan kontribusi signifikan.
Prof. Subejo, S.P., M.Sc. hadir sebagai salah satu akademisi yang mempresentasikan sistem irigasi petani bawang merah di Nawungan, Bantul. Presentasi ini menjadi ajang diskusi dan studi kasus mengenai mitigasi dan manajemen bencana terkait air, serta meningkatkan kesadaran dan pengembangan kapasitas peserta. Prof. Subejo membagikan pengalaman dan inovasi dalam pengelolaan air yang diterapkan di daerah tersebut, memberikan wawasan berharga bagi para peserta forum.
Selain itu, Diah Fitria Widhiningsih, S.P., M.Sc. berpartisipasi dalam ajang Youth Water Sustainability dengan membawa inovasi bertajuk “Fostering Water Conservation Awareness among Gen Z through Social Learning: Insight from The Mini T-ReKS Initiative in Yogyakarta, Indonesia”. Inisiatif Mini T-ReKS yang dipresentasikan oleh Miss Fitri menekankan pentingnya pengembangan soft skill seperti berpikir kreatif, kepemimpinan, komunikasi, dan kerja tim di kalangan anak-anak dan Gen-Z untuk mendukung pelestarian air. Dengan berkompetisi di antara 1000 peserta dari berbagai belahan dunia, Miss Fitri berhasil menjadi juara pertama, membawa kebanggaan bagi UGM dan Indonesia.
Kontribusi para dosen ini tidak hanya menegaskan peran penting pendidikan tinggi dalam upaya global melestarikan sumber daya air, tetapi juga sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yang diantaranya adalah memastikan ketersediaan dan pengelolaan air bersih serta sanitasi yang berkelanjutan untuk semua. Melalui kegiatan ini, UGM berkomitmen untuk terus mendukung inovasi dan pengembangan kapasitas generasi muda dalam mewujudkan masa depan yang berkelanjutan.