Sebagai respon Departemen Sosial Ekonomi Pertanian terhadap kondisi tanggap darurat pandemik covid-19, bersama ini disampaikan SOP layanan akademik virtual dengan harapan dapat digunakan untuk memperlancar dan memfasilitasi layanan akademik di Departemen Sosial Ekonomi Pertanian.
Pada Hari Senin (29 April 2019), Departemen Sosial Ekonomi Pertanian berkesempatan menghadirkan kuliah tamu tentang “Agricultural International Trade” dengan pembicara Profesor Richard Barichello dari University of British Columbia. Kuliah tamu ini dihadiri sekitar 100 orang yang terdiri atas mahasiswa S1, S2 maupun S3. Pada kuliah tamu ini, pembicara memaparkan argumennya tentang prospek perdagangan internasional Indonesia serta isu-isu kontemporer seputar komoditas strategis pertanian dunia. Isu-su tersebut antara lain adalah tentang Genetic Modified Organisms (GMOs), Sustainable Agriculture dan pemberdayaan masyarakat (YFM)
Kelapa sawit beberapa dekade ini merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan dan banyak diekspor ke luar negeri. Produk turunan kelapa sawit sangat beragam baik untuk bahan makanan, kosmetika, kesehatan, maupun biodisel. Joko Supriyono, Wakil Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari dan menjabat juga sebagai Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), memberikan kuliah umum di hadapan dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian UGM pada tanggal 23 April 2019 di Auditorium Prof. Ir. Harjono Danoesastro. Joko menjelaskan bahwa tantangan industri perkebunan kelapa sawit ini dewasa ini cukup banyak antara lain adalah ancaman penghentian penggunaan bahan yang berasal dari kelapa sawit yang banyak dipelopori oleh negara-negara Eropa dan isu kelestarian lingkungan. Upaya peningkatan produksi kelapa sawit di level petani perlu terus digalakkan karena masih ada peluang untuk meningkatkan sampai dengan 35%. Tantangan lainnya adalah bagaimana menghasilkan benih kelapa sawit yang berproduksi tinggi, tahan terhadap OPT, dan tahan kekeringan dalam skala yang besar. Presicion dan mechanical agriculture merupakan salah satu peluang untuk mengatasi permasalahan tenaga kerja di industri perkebunan kelapa sawit. Acara kuliah umum diakhiri dengan sesi diskusi. (foto & narasi: Apik)
Jumat, 29 Maret 2019 Fakultas Pertanian (Faperta) UGM menerima kunjungan dari SMAN 2 Kediri. Faperta UGM merupakan salah satu destinasi dari rangkaian kunjungan kampus yang diadakan oleh SMAN 2 Kediri. Tujuan diadakannya kunjungan kampus adalah untuk memperluas wawasan serta pengetahuan siswa kelas XI SMAN 2 Kediri. Kunjungan disambut oleh Alan Soffan, Ph.D selaku perwakilan dari Faperta UGM. Beberapa guru dari SMAN 2 Kediri mengaku senang ketika berkunjung dan disambut dengan baik oleh Faperta UGM. Kunjungan ini merupakan sebuah program yang telah dirancang pihak SMAN 2 Kediri guna memfasilitasi siswa agar lebih siap dalam menentukan jenjang pendidikan selanjutnya.Acara inti dari kunjungan ini adalah pemaparan materi tentang sekilas Faperta yang disampaikan oleh Desi Utami, S.P., M.Sc. Beliau menyampaikan bahwa terdapat banyak pilihan program studi di Faperta dan UGM secara umumnya. Siswa berhak memilih program studi dan Perguruan Tinggi yang diinginkan, dan bukan paksaan dari orang tua. Selama acara berlangsung, siswa SMAN 2 Kediri aktif mencerna informasi dan mengajukan beberapa pertanyaan. Fransisca yang merupakan salah satu siswa bertanya tentang kegiatan perkuliahan yang ada di Faperta UGM. Informasi-informasi terkait Perguruan Tinggi mulai dari pilihan program studi hingga kergiatan perkuliahan sangat dibutuhkan oleh siswa jenjang SMA sebagai referensi dalam mengambil keputusan. Pada akhirnya sekolah sebagai tempat belajar siswa memiliki peran penting agar siswa tidak kebingungan dalam menentukan jenjang pendidikan selanjutnya.
Kamis, 11 April 2019 Fakultas Pertanian (Faperta) UGM menerima kunjunga dari SMAN 1 Terusan Nunyai Lampung Tengah. Kunjungan ini merupakan rangkaian dari kegiatan Study Tour yang diadakan pihak sekolah. SMAN 1 Terusan Nunyai sebelumnya belum pernah melakukan kunjungan ke Universitas Gadjah Mada (UGM). Tujuan dari kunjungan ini adalah agar siswa SMAN 1 Terusan Nunyai mengetahui seluk beluk tentang Faperta UGM. Informasi mengenai program studi (prodi), kegiatan belajar, lingkungan dan fasilitas belajar, beasiswa, serta potensi lapangan kerja alumni adalah hal-hal yang ingin diketahui oleh siswa. Dr. Ir. Sri Nuryani Hidayah Utami, M.P., M.Sc. dan Prof. Dr. Ir. Achmadi Priyatmojo, M.Sc. sebagai perwakilan pengurus Faperta UGM turut hadir dalam menyambut rombongan SMAN 1 Terusan Nunyai.SMAN 1 Terusan Nunyai merupakan SMA yang terletak di lingkungan perkebunan tebu, sehingga secara tidak langsung membangun suasana pertanian yang kental. Drs. Andreas Sinaga, MM. selaku Kepala Sekolah memaparkan bahwa pihak sekolah sangat menginginkan alumninya banyak yang diterima di UGM, khususnya di faperta UGM. Lingkungan perkebunan secara tidak langsung memberikan pesan bahwa SMAN 1 Terusan Nunyai harus lebih mempertimbangkan bidang pertanian sebagai salah satu prospek bagi alumninya, tutur Andreas lebih lanjut. Selama acara berlangsung, siswa lebih ingin tahu terkait bagaimana agar bias masuk ke UGM dan beasiswa apa saja yang tersedia untuk menunjang kegiatan perkuliahan. Antusiasme tinggi yang ditunjukkan oleh pihak sekolah merupakan sinyal baik yang tentunya harus segera direalisasikan dengan meningkatkan kualitas pembelajarannya. Baik Faperta UGM dan SMAN 1 Terusan Nunyai berharap banyak siswa yang dapat diterima di UGM, khususnya Faperta UGM.
Jumat, 29 Maret 2019 Fakultas Pertanian (Faperta) UGM menerima kunjungan dari SMAN 2 Kediri. Faperta UGM merupakan salah satu destinasi dari rangkaian kunjungan kampus yang diadakan oleh SMAN 2 Kediri. Tujuan diadakannya kunjungan kampus adalah untuk memperluas wawasan serta pengetahuan siswa kelas XI SMAN 2 Kediri. Kunjungan disambut oleh Alan Soffan, Ph.D selaku perwakilan dari Faperta UGM. Beberapa guru dari SMAN 2 Kediri mengaku senang ketika berkunjung dan disambut dengan baik oleh Faperta UGM. Kunjungan ini merupakan sebuah program yang telah dirancang pihak SMAN 2 Kediri guna memfasilitasi siswa agar lebih siap dalam menentukan jenjang pendidikan selanjutnya.