
Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP) Universitas Gadjah Mada (UGM) menjalin kerja sama penelitian dengan University of Passau, Jerman. Penelitian ini berfokus pada efektivitas penggunaan platform Lentera Desa, sebuah platform penyuluhan digital, dalam pelatihan bagi penyuluh dan petani milenial di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauh mana integrasi kegiatan penyuluhan dengan platform Lentera Desa dapat meningkatkan efektivitas pelatihan. Platform ini dirancang agar dapat diakses oleh penyuluh maupun petani milenial dan menyediakan berbagai materi pelatihan daring, seperti literasi digital dan penggunaan catatan tani.
Dalam penelitian ini, terdapat tiga metode perlakuan (treatment) yang diuji, yaitu:
- Blended learning – kombinasi penyuluhan luring dan daring menggunakan LenteraDesa.
- Daring sepenuhnya – pelatihan hanya dilakukan secara daring melalui platform.
- Kelompok kontrol – tanpa pelatihan untuk melihat perbandingan hasil.
Saat ini, penelitian masih berada pada tahap pengambilan data. Sampel penelitian diambil dari petani milenial di seluruh kabupaten dan kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan rentang usia 19 hingga 39 tahun serta penyuluh pertanian.
Penelitian ini telah dimulai sejak Desember 2024 dan direncanakan berlangsung hingga Mei 2026. Dalam pelaksanaannya, riset ini melibatkan tujuh peneliti dari UGM dan dua peneliti dari University of Passau, serta enumerator terpilih.
Diharapkan, hasil penelitian ini dapat menunjukkan bahwa Lentera Desa mampu menjadi solusi atas keterbatasan jumlah penyuluh pertanian di Indonesia. Dengan semakin banyaknya petani yang dapat mengakses pelatihan secara daring, inovasi ini berpotensi mempercepat penyebaran informasi dan peningkatan keterampilan dalam bidang pertanian.
“Harapannya semoga platform Lentera Desa bisa dimanfaatkan secara luas baik untuk penyuluh maupun petani dalam kegiatan pelatihan baik blended learning maupun online. Karena kita tahu penyuluh pertanian masih sedikit saat ini, karena hal tersebut platform ini semoga bisa menjadi solusi dari masalah tersebut supaya bisa menyasar banyak petani” ujar salah satu anggota tim peneliti.
Penelitian ini sejalan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain:
- SDG 2: Zero Hunger, dengan meningkatkan kapasitas petani dalam produksi pangan yang berkelanjutan.
- SDG 4: Quality Education, melalui penyediaan pelatihan digital yang mudah diakses oleh penyuluh dan petani milenial.
- SDG 9: Industry, Innovation, and Infrastructure, dengan pemanfaatan teknologi digital dalam sektor pertanian.
- SDG 17: Partnerships for the Goals, melalui kolaborasi internasional antara UGM dan University of Passau.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan inovasi dalam penyuluhan pertanian semakin berkembang dan mendukung keberlanjutan sektor pertanian di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi digital.
Penulis: Muhammad Hanan Jamil P.J
Admin Website Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM