Elang Trias Pandegirot, mahasiswa Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (EPA) angkatan 2021, Fakultas Pertanian UGM, saat ini tengah menjalani pengalaman belajar ke luar negri melalui program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Program ini berlangsung selama semester gasal 2024, dari 23 September 2024 hingga 28 Februari 2025, di University of Siena, Italia.
Menjelajahi Pendidikan Global di University of Siena
University of Siena menjadi pilihannya dalam menjelajahi pendidikan di luar negeri karena kampus tersebut menawarkan mata kuliah yang relevan dengan EPA, seperti International Economics, Methods for Social Science Analysis, dan Corporate Social Responsibility. Mata kuliah ini tidak hanya mendukung keilmuannya di bidang ekonomi pertanian tetapi juga memberikan wawasan baru dalam memahami ekonomi global.
“Saya ingin belajar di lingkungan pendidikan yang berbeda dan mendapatkan perspektif baru,” ungkap Elang saat dihubungi tim media Departemen Sosial Ekonomi Pertanian.
Saat pertama kali tiba di Italia, Elang merasa takjub dengan arsitektur khas di kota-kota seperti Siena, yang memiliki karakter historis dan estetika yang kuat. Salah satu hal yang mencolok baginya adalah perbedaan budaya akademik antara di Indonesia dengan Italia seperti jumlah mata kuliah yang diambil dalam satu semester tidak banyak, tetapi pertemuannya dapat dilakukan sampai tiga kali dalam seminggu sehingga pembelajarannya bisa lebih mendalam.
Belajar Adaptasi dan Eksplorasi
Selama di Siena, Elang harus beradaptasi dengan jadwal mata kuliah yang padat, cuaca yang berbeda, serta makanan yang kurang sesuai dengan seleranya. Namun, semua ini menjadi bagian dari pembelajaran, termasuk keterampilan manajemen waktu dan keuangan.
“Kehidupan di Italia sangat menyenangkan. Sistem transportasi umum yang terintegrasi dan fasilitas untuk pejalan kaki membuat aktivitas sehari-hari terasa nyaman,” tambahnya.
Tidak hanya belajar di ruang kelas, Elang juga memanfaatkan waktu luangnya untuk mengeksplorasi kota-kota lain di Italia seperti Roma, Milan, Padova, Pisa, Firenze, dan Arezzo. Pengalaman ini memperkaya pemahamannya tentang budaya dan kehidupan masyarakat Italia.
Selama eksplorasi di Italia, Elang belajar tentang pentingnya traceability dalam produk hasil pertanian. Produk-produk seperti keju, pasta, dan wine memiliki sertifikasi seperti IGP dan DOP yang menandakan lokasi komoditas tersebut dibudidayakan, dikemas, dan didistribusikan. Adanya sistem ini membuat suatu produk terjaga kualitas dan identitasnya.
Harapan dan Refleksi Elang
Setelah menyelesaikan program IISMA, Elang berencana melanjutkan studinya untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di UGM. Ke depannya, ia ingin mencari peluang pendidikan lebih lanjut di luar negeri. Ia juga berharap agar lebih banyak mahasiswa Indonesia yang dapat merasakan manfaat dari program IISMA.
“Mantapkan tujuan kalian dalam mengikuti program ini, buat rencana konkrit untuk memenuhi syarat-syarat program, serta berdiskusi dengan peserta program serupa atau pun rekan kalian. Jangan takut untuk mencoba!,” sarannya.
Pengalaman Elang juga memberikan refleksi terhadap isu global yang relevan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu:
- SDG 4: Pendidikan Berkualitas – Dengan menimba ilmu di luar negeri, Elang mendukung akses pendidikan berkualitas dan berbasis global.
- SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi – Mata kuliah seperti Corporate Social Responsibility memberikan wawasan tentang keberlanjutan ekonomi dan praktik bisnis yang etis.
- SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab – Pengamatannya terhadap sistem traceability di Italia, seperti label IGP dan DOP, memberikan inspirasi tentang bagaimana praktik keberlanjutan dapat diterapkan di sektor pertanian Indonesia.
Semoga kisah Elang menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk menjelajahi dunia pendidikan di kancah internasional, memperluas wawasan, dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa.
Penulis: Muhammad Hanan Jamil P.J
Admin Website Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM