• UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • RIWAYAT DAN RUANG LINGKUP
    • VISI DAN MISI
    • PENGURUS DEPARTEMEN
    • STAFF PENGAJAR
    • LABORATORIUM
    • INFORMASI KEGIATAN
    • BERITA
    • ARTIKEL
    • PRESTASI MAHASISWA
  • Program Studi
    • SARJANA
      • S1 Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
      • S1 Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
    • PASCASARJANA
      • S2 Ekonomi Pertanian
      • S2 Magister Manajemen Agribisnis
      • S3 Ilmu Pertanian
  • PUBLIKASI
    • Jurnal Agro Ekonomi
    • JAMADEV
    • BUKU
  • SEMINAR SOSEK
    • SEMNAS SOSEK 2023
    • ICSASARD 2024
  • MAHASISWA
    • KMSEP
    • PRESTASI MAHASISWA
    • Penerimaan Mahasiswa Baru
    • ASEAN INTERNATIONAL MOBILITY STUDENTS PROGRAMS (AIMS)
  • UNDUH
    • ARSIP DAN DOKUMEN
    • BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
    • KALENDER AKADEMIK
      • GENAP T.A. 2023/2024
      • GASAL T.A. 2024/2025
    • ALUR UJIAN
  • BEASISWA
  • SIMSEPA
    • Website SIMSEPA
    • Panduan SIMSEPA
    • Monev SIMSEPA
  • Beranda
  • ARTIKEL
  • Cerita KKN Sosek: Menggali Potensi Kelapa Sawit di Bengkulu

Cerita KKN Sosek: Menggali Potensi Kelapa Sawit di Bengkulu

  • ARTIKEL
  • 20 Agustus 2024, 14.41
  • Oleh: adhika.hafizh
  • 0

Khosyi Adam Surya Atmaja dan Muhammad Harya Kurniawan, mahasiswa dari Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM, melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Fajar Baru, Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Selama 50 hari, sejak 1 Juli hingga 19 Agustus 2024, mereka menjalankan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada penguatan UMKM dan kelembagaan.

Fokus utama KKN ini adalah membantu masyarakat Desa Fajar Baru dalam memaksimalkan potensi pertanian dan mengatasi berbagai masalah sosial ekonomi yang dihadapi. Salah satu inisiatif utama yang dilaksanakan adalah sosialisasi penggunaan pupuk organik dari limbah kelapa sawit dan digitalisasi pencatatan usahatani melalui program “PATRIOT GAMA”. Selain itu, mereka juga memperkenalkan teknologi terbaru dalam pertanian dengan mengadakan sosialisasi penggunaan alat perangkap hama berbasis panel surya pada lahan tumpangsari hortikultura-kelapa sawit serta pelatihan pembuatan eco-enzyme dari sampah organik rumah tangga.

Salah satu momen yang paling berkesan bagi Khosyi dan Harya adalah saat mereka berdiskusi dengan kelompok tani re-planting kelapa sawit “Tunas Harapan”, yang beranggotakan 191 orang. Diskusi ini membuka pandangan mereka tentang berbagai tantangan yang dihadapi petani, seperti pemasaran, stabilitas harga, dan kesejahteraan petani. Hasil dari diskusi ini mendorong mereka untuk menyusun kajian isu sosial ekonomi pertanian kelapa sawit yang diharapkan dapat membantu petani dalam mengaudiensikan permasalahan yang dihadapi kepada pihak berwenang.

Tentu saja, KKN ini tidak lepas dari tantangan. Cuaca terik di Bengkulu, akses yang terbatas ke pasar, serta listrik yang tidak selalu tersedia menjadi beberapa kendala yang harus diatasi. Namun, adaptasi dengan masyarakat setempat berjalan dengan lancar, terutama karena banyaknya transmigran dari Jawa Tengah yang membuat bahasa Jawa menjadi bahasa sehari-hari di desa ini.

Program kerja yang dilaksanakan oleh Khosyi dan Harya memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat. Mereka semakin terdorong untuk mengeksplorasi potensi daerah dan menciptakan inovasi baru. Partisipasi aktif masyarakat dalam setiap kegiatan KKN menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap program-program yang dijalankan. Bahkan, masyarakat sering kali mengundang mereka dalam berbagai acara kemasyarakatan, memperlihatkan betapa terbukanya masyarakat terhadap kehadiran mahasiswa di desa tersebut.

Selama KKN, Khosyi dan Harya bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan organisasi masyarakat, untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan. Mereka berharap bahwa program kerja yang telah dilaksanakan dapat membantu masyarakat menyelesaikan berbagai masalah yang mereka hadapi, serta memberikan inspirasi bagi mahasiswa lainnya yang akan melaksanakan KKN di masa mendatang.

Kegiatan KKN ini berkaitan erat dengan beberapa poin Sustainable Development Goals (SDG), terutama dalam upaya pengentasan kemiskinan (SDG 1), penguatan kerja sama dalam komunitas pertanian (SDG 8), serta penggunaan inovasi dan teknologi untuk keberlanjutan (SDG 9). Dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan teknologi, diharapkan pembangunan berkelanjutan di Desa Fajar Baru dan sekitarnya dapat terus didorong dan diperkuat.

Penulis: Adhika Hafizh Prasada, S.P.
Admin Website Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM

Tags: bengkulu kelapa sawit limbah pertanian SDG 1: Tanpa Kemiskinan SDG 8 : Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi SDG 9: Industri inovasi dan infrastruktur

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Universitas Gadjah Mada

Departemen Sosial Ekonomi Pertanian

Fakultas Pertanian

Universitas Gadjah Mada

Jl Flora No 1, Bulaksumur, Yogyakarta

Telp/Fax: (0274) 516656

Email: agrsocec@ugm.ac.id

 

© Departemen Sosial Ekonomi Pertanian 2019

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY