• UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • RIWAYAT DAN RUANG LINGKUP
    • VISI DAN MISI
    • PENGURUS DEPARTEMEN
    • STAFF PENGAJAR
    • LABORATORIUM
    • INFORMASI KEGIATAN
    • BERITA
    • ARTIKEL
    • PRESTASI MAHASISWA
  • Program Studi
    • SARJANA
      • S1 Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
      • S1 Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
    • PASCASARJANA
      • S2 Ekonomi Pertanian
      • S2 Magister Manajemen Agribisnis
      • S3 Ilmu Pertanian
  • PUBLIKASI
    • Jurnal Agro Ekonomi
    • JAMADEV
    • BUKU
  • SEMINAR SOSEK
    • SEMNAS SOSEK 2023
    • ICSASARD 2024
  • MAHASISWA
    • KMSEP
    • PRESTASI MAHASISWA
    • Penerimaan Mahasiswa Baru
    • ASEAN INTERNATIONAL MOBILITY STUDENTS PROGRAMS (AIMS)
  • UNDUH
    • ARSIP DAN DOKUMEN
    • BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
    • KALENDER AKADEMIK
      • GENAP T.A. 2023/2024
      • GASAL T.A. 2024/2025
    • ALUR UJIAN
  • BEASISWA
  • SIMSEPA
    • Website SIMSEPA
    • Panduan SIMSEPA
    • Monev SIMSEPA
  • Beranda
  • ARTIKEL
  • Cerita KKN Sosek: Mengangkat Potensi Agro-Maritim dan Ekonomi Kreatif di Kepulauan Talaud

Cerita KKN Sosek: Mengangkat Potensi Agro-Maritim dan Ekonomi Kreatif di Kepulauan Talaud

  • ARTIKEL
  • 15 Agustus 2024, 18.27
  • Oleh: adhika.hafizh
  • 0

Selama 50 hari, Ian Satya Lusanto dan Endang Setyoasih, mahasiswa dari Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, Fakultas Pertanian UGM, melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Karatung Tengah, Kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud. Di tempat yang terpencil ini, mereka mendalami potensi agro-maritim desa dan berusaha mengangkat ekonomi kreatif serta pariwisata berbasis pemberdayaan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan berkelanjutan.

Tema KKN mereka adalah Optimalisasi Potensi Agro-Maritim Melalui Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Berbasis Community Empowerment. Di tengah keindahan alam dan keramahan penduduk lokal, Ian dan Endang mengarahkan energi mereka pada revitalisasi kebun desa, analisis usaha tani, pemanfaatan lahan pekarangan, serta sosialisasi pembuatan pupuk organik.

Salah satu momen paling berkesan bagi mereka adalah ketika melakukan revitalisasi kebun desa yang telah lama terbengkalai. Kebun tersebut penuh dengan tanaman liar yang perlu dibersihkan. Bersama warga setempat, mereka membangun kembali kebun tersebut, menyiapkan lahan, dan menanam tanaman baru yang lebih produktif. Proses ini tidak hanya menantang secara fisik, tetapi juga memberi mereka pemahaman yang lebih dalam tentang nilai kerja sama dan kegigihan.

Tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah keterbatasan sinyal telekomunikasi. Di desa ini, sinyal hanya tersedia di beberapa titik tertentu dan pada jam-jam malam. Namun, tantangan ini justru mempererat hubungan mereka dengan masyarakat karena lebih banyak waktu yang dihabiskan bersama tanpa gangguan digital.

Program kerja yang mereka laksanakan membawa dampak positif bagi masyarakat setempat, terutama dalam peningkatan pengetahuan tentang pembuatan pupuk organik. Antusiasme masyarakat sangat terasa, terutama ketika mereka turut serta dalam mengolah lahan dan mengikuti sosialisasi yang diadakan. Mereka juga bekerja sama dengan pemerintah desa, yang memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut.

Pengalaman KKN di Desa Karatung Tengah ini menjadi pelajaran berharga bagi Ian dan Endang. Mereka belajar untuk lebih menghargai hal-hal sederhana, seperti sinyal telekomunikasi, dan menyadari betapa pentingnya komunikasi dan keterlibatan langsung dengan masyarakat. Pengalaman ini menjadi kenangan yang tak terlupakan, dan mereka sangat merekomendasikan mahasiswa lainnya yang ingin mencari pengalaman yang berbeda dan mendalam untuk melaksanakan KKN di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal). Tempat-tempat ini menawarkan pengalaman yang tidak akan didapatkan di tempat lain.

Dari kegiatan KKN ini, relevansi besar dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDG) dapat diidentifikasi. Misalnya, SDG 1: Tanpa Kemiskinan, yang tercermin dalam upaya peningkatan ekonomi kreatif dan pengelolaan lahan yang lebih produktif. Selain itu, SDG 2: Tanpa Kelaparan, yang difokuskan melalui program pembuatan pupuk organik yang berkelanjutan, bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan lokal. Terakhir, SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, yang tercermin dari upaya revitalisasi kebun desa sebagai ruang hijau yang produktif dan berkelanjutan.

Penulis: Adhika Hafizh Prasada, S.P.
Admin Website Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM

Tags: Agro Maritim Kepulauan Talaud KKN 3T SDG 1: Tanpa Kemiskinan SDG 11: Kota dan Komunitas Berkelanjutan SDG 2: Tanpa Kelaparan

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Universitas Gadjah Mada

Departemen Sosial Ekonomi Pertanian

Fakultas Pertanian

Universitas Gadjah Mada

Jl Flora No 1, Bulaksumur, Yogyakarta

Telp/Fax: (0274) 516656

Email: agrsocec@ugm.ac.id

 

© Departemen Sosial Ekonomi Pertanian 2019

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY