Adelia Magda Firdausi, atau yang akrab disapa Magda, adalah mahasiswi Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP) angkatan 2021 di Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Bersama tim KKN-nya, Magda telah menghabiskan 50 hari di Desa Darma, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Mengusung tema “Pengembangan Potensi Desa dan Pemberdayaan Masyarakat,” mereka berusaha memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui berbagai program yang telah dirancang dengan matang.
Di Desa Darma, tim KKN ini fokus pada beberapa program utama, seperti membantu masyarakat memilah sampah organik dan anorganik serta memanfaatkannya untuk pertanian dan perikanan. Selain itu, mereka juga terlibat dalam rehabilitasi Waduk Darma dengan memanfaatkan gulma eceng gondok yang melimpah di sekitar waduk. Tujuan dari program-program ini adalah untuk memaksimalkan potensi yang ada di desa sekaligus memberikan nilai tambah bagi warga setempat.
Salah satu momen yang paling berkesan bagi Magda adalah saat mengikuti pawai obor untuk merayakan malam satu Suro. Ini adalah pengalaman pertama baginya dan beberapa anggota timnya untuk merasakan pawai obor, di mana mereka berjalan mengelilingi pemukiman hingga Waduk Darma sambil membawa obor bambu. Meskipun hujan rintik turun, suasana malam itu tetap terasa hangat dan penuh keakraban.
Namun, kegiatan KKN ini tidak tanpa tantangan. Tinggal bersama sembilan orang dengan latar belakang dan kebiasaan berbeda dalam satu rumah, di tempat yang baru mereka kunjungi, menjadi ujian tersendiri bagi tim ini. Perbedaan cuaca, air, dan makanan di Kuningan membuat beberapa anggota tim harus beradaptasi ekstra, tetapi dengan kebersamaan, mereka berhasil mengatasi semua tantangan tersebut.
Program-program yang dijalankan oleh tim KKN ini memberikan dampak signifikan bagi masyarakat Desa Darma. Mereka berusaha meningkatkan interaksi sosial, mengenalkan teknologi dan inovasi baru, serta berpartisipasi dalam berbagai kegiatan masyarakat seperti posyandu dan Bina Keluarga Remaja (BKR). Antusiasme dan partisipasi masyarakat sangat tinggi, bahkan banyak yang berharap agar program-program ini dapat terus berlanjut di masa mendatang.
Selama pelaksanaan KKN, tim ini juga bekerja sama dengan berbagai pihak lokal, seperti pemerintah desa, BUMDES, PKK, Puskesmas, dan MTS setempat. Kolaborasi ini membuat program-program yang dirancang dapat berjalan lebih efektif dan memberikan dampak yang lebih besar.
Bagi Magda, KKN ini memberikan banyak pelajaran berharga. Selain mengembangkan keterampilan profesional, pengalaman ini juga membawa kenangan indah dari kampung halaman keluarganya di Kuningan. Masyarakat yang ramah dan induk semang yang memperlakukan mereka seperti cucu sendiri, membuat pengalaman ini terasa seperti liburan di rumah nenek bersama sepupu.
Selama kegiatan KKN ini, tim Magda juga menyadari betapa pentingnya kontribusi mereka terhadap pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Program pemilahan sampah dan pemanfaatan gulma eceng gondok yang mereka jalankan sejalan dengan SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, yang mendorong penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan berkelanjutan. Selain itu, kolaborasi dengan berbagai pihak di Desa Darma untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat berhubungan erat dengan SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, yang bertujuan menciptakan komunitas yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Dan yang tidak kalah pentingnya, pengenalan inovasi dalam pertanian dan perikanan mendukung SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, yang mendorong pembangunan infrastruktur yang tangguh dan inovatif.
Penulis: Adhika Hafizh Prasada, S.P.
Admin Website Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM