Ulin Nuha Diah Wulandari, mahasiswi jurusan Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 50 hari di Dusun Serbajadi 2, Desa Pemanggilan, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Mengangkat tema “Proklim” (Program Kampung Iklim), KKN UGM Yogyakarta ini fokus pada pengelolaan sampah, gerakan kawasan dusun tanpa asap rokok, dan pengembangan K3 (Kebun Toga, Kolam, dan Kandang).
Bagi Ulin, kegiatan KKN ini menjadi pengalaman yang berkesan dan sebuah tantangan yang menarik. Salah satu momen paling berkesan bagi Ulin adalah saat mengikuti rakordus PKK Serbajadi 2 di ekowisata Sungai Bronjong. Di sana, mereka berbaur dengan ibu-ibu PKK, bermain game, dan joget toga dengan penuh keceriaan. Pengalaman ini menunjukkan kedekatan dan keakraban yang terjalin antara tim KKN dengan masyarakat. Meskipun program KKN berjalan dengan baik, Ulin dan timnya juga dihadapkan pada beberapa tantangan. Salah satunya adalah dinamika tim yang terdiri dari berbagai karakter dan latar belakang. Kuncinya adalah komunikasi yang terbuka dan saling menjaga satu sama lain. Tantangan lain adalah beradaptasi dengan budaya dan adat istiadat setempat. Ulin pun belajar banyak tentang budaya Lampung, mulai dari bahasa, adat, hingga keunikan lain yang belum pernah ditemukan di Jawa.
KKN UGM Yogyakarta membawa dampak positif bagi masyarakat Dusun Serbajadi 2. Masyarakat menjadi lebih mengenal perkembangan dan inovasi baru, seperti pengolahan sampah dengan maggot, pengolahan minyak jlantah menjadi lilin aromaterapi, dan program KKN lainnya. Antusiasme masyarakat pun sangat tinggi, terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam setiap program kerja. Bahkan, mereka sering mengundang tim KKN untuk makan bersama, ngobrol santai, dan mengikuti kegiatan di dusun. Ulin dan timnya tidak bekerja sendiri. Mereka berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti pemerintah Desa Pemanggilan, PKK, B2SA, remaja masjid, DLH Lampung, dan PIAT UGM. Kerja sama ini membantu kelancaran program kerja dan memastikan kebermanfaatannya bagi masyarakat.
KKN di Dusun Serbajadi 2 menjadi pengalaman berharga bagi Ulin. Ia belajar tentang budaya baru, kemandirian, dan cara berbagi pengetahuan dengan masyarakat. Ulin pun menyampaikan pesan bahwa program KKN sangat penting untuk menyebarkan informasi dan inovasi, menjadi agen perubahan, dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat. Bagi mahasiswa lain yang akan melaksanakan KKN, Ulin menyarankan untuk menggali informasi lokasi KKN, mencari lokasi yang sesuai dengan bidang studi, membangun teamwork yang solid, dan fleksibel dalam beradaptasi.
Kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Ulin dan kawan-kawan turut berkontribusi pada pencapaian beberapa poin SDGs, yaitu:
- Poin 2 (Pengelolaan sampah yang baik dapat mengurangi jejas lingkungan dan berdampak pada ketersediaan pangan yang berkelanjutan)
- Poin 3 (Proyek KKN yang berfokus pada pengelolaan sampah dan kawasan bebas asap rokok dapat berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat)
- Poin 11 (Program Kampung Iklim (Proklim) bertujuan untuk mewujudkan desa yang beradaptasi dan tanggap terhadap perubahan iklim)
- Poin 12 (Inisiatif pengelolaan sampah yang dilakukan dalam KKN UGM Yogyakarta sejalan dengan prinsip konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab)
- Poin 13 (Proklim yang diusung dalam KKN UGM Yogyakarta turut berkontribusi pada upaya penanggulangan perubahan iklim)
- Poin 17 (KKN UGM Yogyakarta melibatkan mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat setempat, yang merupakan wujud kemitraan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan).