Yogyakarta, 2 Juli 2024 – Fakultas Pertanian UGM menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Tata Kelola Tebu Rakyat sebagai Upaya Penguatan Supply Bahan Baku Menuju Swasembada Gula Nasional 2028”. Acara ini diadakan pada hari Selasa, 2 Juli 2024, bertempat di Auditorium Prof. Hardjono Danoesastro, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada.
FGD ini menghadirkan beberapa narasumber diantaranya dua pakar dari Departemen Sosial Ekonomi Pertanian UGM. Prof. Dr. Irham, M.Sc., pakar dari Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, menyampaikan materi tentang kelembagaan petani tebu rakyat. Sementara itu, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., pakar dari Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, bertindak sebagai moderator.
Tujuan FGD ini adalah untuk mendapatkan aspirasi dan usulan konkrit untuk mengatasi permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam supply-chain bahan baku tebu rakyat. Hal ini diharapkan dapat berkontribusi pada pencapaian swasembada gula nasional di tahun 2028. Hal ini diharapkan dapat berkontribusi pada pencapaian swasembada gula nasional di tahun 2028, khususnya dalam mendukung Tujuan 2 SDGs (Tanpa Kelaparan).
FGD ini merupakan hasil kerjasama antara PT. Sinergi Gula Nusantara (SGN), PT. LPP Agro Nusantara, Fakultas Pertanian UGM, dan PT Perkebunan Nusantara (III) Holding. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai instansi terkait, termasuk Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, PT Perkebunan Nusantara (III) Holding, PT Sinergi Gula Nusantara, perbankan, Asosiasi Petani Tebu Rakyat, perwakilan pabrik gula, dan akademisi.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., menyampaikan bahwa FGD ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan sinergi antara berbagai pihak dalam rangka mewujudkan swasembada gula nasional. “Melalui FGD ini, kita harapkan dapat menghasilkan rumusan yang konkret dan dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak terkait,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Sinergi Gula Nusantara, menyatakan komitmen SGN untuk mendukung program swasembada gula nasional. “SGN siap bekerja sama dengan semua pihak untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi tebu rakyat,” tuturnya.
FGD ini diharapkan dapat menghasilkan rumusan yang dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak terkait untuk memperkuat tata kelola tebu rakyat dan mewujudkan swasembada gula nasional di tahun 2028 serta berkontribusi pada pencapaian Tujuan 2 SDGs Tanpa Kelaparan.