Diah Fitria Widhinigsih, salah satu dosen dari Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM, kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Ia meraih Amabel Fulton APEN Award for Excellence in Extension dalam kategori Young Professional (under 35) pada ajang Australasia-Pacific Extension Network (APEN) International Conference yang diselenggarakan pada 14–16 Oktober 2025 di Brisbane, Australia.
Penghargaan bergengsi ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas dedikasi Fitria di bidang penyuluhan pertanian sejak tahun 2018. Melalui kiprahnya sebagai akademisi sekaligus praktisi, ia aktif melaksanakan berbagai kegiatan penyuluhan bersama Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian UGM serta mendirikan komunitas Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Rumah Ilmu Bercak Pustaka di Sleman, D.I. Yogyakarta.
Bersama para relawan, Fitria mengembangkan beragam kegiatan edukatif untuk anak-anak, remaja, dan masyarakat dewasa, termasuk program integratif yang memperkenalkan dunia pertanian kepada anak usia dini. Program ini memadukan pengenalan pertanian dengan pengembangan soft skills seperti kemampuan bekerja sama, kepemimpinan, dan komunikasi. Melalui inisiatif tersebut, Fitria sebelumnya juga meraih penghargaan di ajang World Water Forum tahun lalu.
Tidak berhenti di situ, pada tahun 2022 Fitria bersama tim Bercak Pustaka berhasil mengakses pendanaan dari Pertamina Foundation sebagai salah satu Young Leader. Dalam program ini, ia mengkoordinir kegiatan manajemen limbah rumah tangga dan limbah pertanian yang melibatkan para perempuan di desanya. Kegiatan tersebut terus berlanjut hingga kini, diteruskan oleh para pemuda setelah Fitria melanjutkan pendidikan di Australia.
Atas dedikasi yang berkelanjutan ini, Fitria kemudian dinominasikan oleh seorang kolega di Australia dalam ajang Amabel Fulton Awards dan berhasil terpilih sebagai penerima penghargaan melalui proses seleksi yang ketat. Dalam konferensi APEN tersebut, Fitria juga mempresentasikan hasil penelitiannya bersama dosen dari University of Queensland mengenai kepemimpinan lokal petani pisang, serta poster penelitian bersama tim Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR) yang mengangkat tema peran gender dalam pengambilan keputusan pada budidaya pisang di Yogyakarta.
Fitria mengungkapkan bahwa keikutsertaannya di APEN Conference memberikan pengalaman berharga dalam memperluas wawasan tentang praktik penyuluhan di berbagai belahan dunia. Ia juga memperoleh kesempatan untuk membangun jejaring dengan para peneliti dan penyuluh pertanian internasional yang memiliki visi dan misi serupa dalam memperkuat peran penyuluhan bagi pembangunan pertanian berkelanjutan.
Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga memperkuat posisi Departemen Sosial Ekonomi Pertanian UGM sebagai salah satu institusi akademik yang konsisten berkontribusi dalam pengembangan ilmu penyuluhan pertanian di tingkat global.
Kegiatan dan prestasi yang diraih oleh Diah Fitria Widhinigsih sejalan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain:
- SDG 4 (Pendidikan Berkualitas): Melalui berbagai kegiatan edukatif di TBM Rumah Ilmu Bercak Pustaka, Fitria berkontribusi dalam meningkatkan akses terhadap pendidikan nonformal yang inklusif dan berkualitas.
- SDG 5 (Kesetaraan Gender): Keterlibatan perempuan dalam program manajemen limbah rumah tangga dan pertanian menunjukkan komitmen terhadap pemberdayaan perempuan di pedesaan.
- SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab): Program pengelolaan limbah yang dijalankan mendorong praktik pertanian berkelanjutan dan pengurangan dampak lingkungan.
Penulis: Adhika Hafizh Prasada, S.P.
Admin Website Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM