• UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • RIWAYAT DAN RUANG LINGKUP
    • VISI DAN MISI
    • PENGURUS DEPARTEMEN
    • STAFF PENGAJAR
    • LABORATORIUM
    • INFORMASI KEGIATAN
    • BERITA
    • ARTIKEL
    • PRESTASI MAHASISWA
  • Program Studi
    • SARJANA
      • S1 Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
      • S1 Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
    • PASCASARJANA
      • S2 Ekonomi Pertanian
      • S2 Magister Manajemen Agribisnis
      • S3 Ilmu Pertanian
  • PUBLIKASI
    • Jurnal Agro Ekonomi
    • JAMADEV
    • BUKU
  • SEMINAR SOSEK
    • SEMNAS SOSEK 2023
    • ICSASARD 2024
  • MAHASISWA
    • KMSEP
    • PRESTASI MAHASISWA
    • Penerimaan Mahasiswa Baru
    • ASEAN INTERNATIONAL MOBILITY STUDENTS PROGRAMS (AIMS)
  • UNDUH
    • ARSIP DAN DOKUMEN
    • BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
    • KALENDER AKADEMIK
      • GENAP T.A. 2023/2024
      • GASAL T.A. 2024/2025
    • ALUR UJIAN
  • BEASISWA
  • SIMSEPA
    • Website SIMSEPA
    • Panduan SIMSEPA
    • Monev SIMSEPA
  • Beranda
  • ARTIKEL
  • Mahasiswa Sosek UGM Wujudkan Pemberdayaan Masyarakat melalui KKN di Morowali Utara

Mahasiswa Sosek UGM Wujudkan Pemberdayaan Masyarakat melalui KKN di Morowali Utara

  • ARTIKEL, BERITA
  • 5 Agustus 2025, 10.26
  • Oleh: adhika.hafizh
  • 0

Lalita Amaranggana Priyahita, mahasiswa Jurusan Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), baru saja menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Bungintimbe, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, pada 25 Juli hingga 3 Agustus 2025. Dengan mengusung tema “Optimalisasi Pengelolaan Lingkungan, Ketahanan Bencana, dan Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat,” Lalita bersama timnya menjalankan program kerja utama berupa Gerakan Sekolah Hijau, Sekolah Siaga Bencana, dan Ketahanan Pangan Desa. Kegiatan ini melibatkan kolaborasi dengan mitra strategis seperti PT Stardust Estate Investment, PT Agro Nusa Abadi, BPBD Morowali Utara, dan Pemerintah Daerah Morowali Utara.

Salah satu momen berkesan bagi Lalita adalah pembuatan rumah maggot bersama karang taruna desa. Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan dengan masyarakat, tetapi juga membuka ruang untuk bertukar pikiran dan memahami kondisi demografi desa. “Saya merasa lebih mengenal masyarakat desa, bercanda bersama, dan memahami dinamika kehidupan mereka,” ujar Lalita, yang juga aktif berbagi pengalamannya melalui akun media sosial @lalitaa-ap. Selain itu, Lalita berhasil memperkenalkan budidaya maggot dan microgreen, yang diterima dengan antusias oleh masyarakat dan langsung diterapkan. Dampaknya, masyarakat kini memiliki alternatif baru untuk mendukung ketahanan pangan dan pengelolaan lingkungan.

Meski begitu, tantangan tidak luput dari perjalanan KKN ini. Sebagai daerah semi-urban dengan mayoritas penduduk bekerja sebagai pegawai tambang, Lalita dan tim menghadapi kesulitan dalam menjangkau masyarakat. Banyak warga yang berhalangan hadir karena kesibukan, meskipun kegiatan telah diselaraskan dengan agenda rutin seperti PKK. Namun, dengan pendekatan yang sabar dan konsisten, tim KKN berhasil membangun hubungan baik dengan sebagian masyarakat, menciptakan kolaborasi yang bermakna.

Pengalaman ini memberikan pembelajaran berharga bagi Lalita. “Saya menjadi lebih bersyukur atas akses pendidikan dan peluang yang saya miliki di perkotaan,” katanya. Ia juga merasa bangga dapat berbagi ilmu dan melihat dampak nyata dari program yang dijalankan. Bagi mahasiswa yang akan menjalani KKN, Lalita berpesan, “Jangan sia-siakan kesempatan untuk menjelajah sejauh mungkin dan berkembang di luar zona nyaman. Banyak hal luar biasa yang bisa kalian rasakan bersama orang-orang hebat.” Ia juga menyarankan agar Fakultas Pertanian, khususnya Departemen Sosek, memberikan pembekalan lebih mendalam terkait kasus-kasus yang sering dihadapi masyarakat sebagai bekal mahasiswa.

Kegiatan KKN ini selaras dengan beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG). Pertama, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, melalui Gerakan Sekolah Hijau yang meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan pelajar. Kedua, SDG 11: Kota dan Komunitas Berkelanjutan, tercermin dari upaya pemberdayaan masyarakat untuk pengelolaan lingkungan dan ketahanan bencana. Ketiga, SDG 2: Tanpa Kelaparan, yang diwujudkan melalui program ketahanan pangan desa dengan pengenalan budidaya maggot dan microgreen. Melalui KKN ini, Lalita dan timnya telah memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Desa Bungintimbe, sekaligus memperkaya pengalaman dan wawasan mereka sebagai agen perubahan.

Penulis: Adhika Hafizh Prasada, S.P.
Admin Website Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM

Tags: budidaya maggot Desa Bungintimbe Fakultas Pertanian UGM ketahanan bencana Ketahanan Pangan KKN kolaborasi masyarakat Lalita Amaranggana microgreen Morowali Utara Pariwisata Berkelanjutan Pemberdayaan Masyarakat pendidikan lingkungan pengelolaan lingkungan SDG 11: Kota dan Komunitas Berkelanjutan SDG 2: Tanpa Kelaparan SDG 4 : Pendidikan Berkualitas sekolah hijau sekolah siaga bencana Sosek UGM

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Universitas Gadjah Mada

Departemen Sosial Ekonomi Pertanian

Fakultas Pertanian

Universitas Gadjah Mada

Jl Flora No 1, Bulaksumur, Yogyakarta

Telp/Fax: (0274) 516656

Email: agrsocec@ugm.ac.id

 

© Departemen Sosial Ekonomi Pertanian 2019

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY