
Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM, melalui Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, sukses menyelenggarakan kuliah tamu kewirausahaan pada Rabu, 20 Maret 2025. Acara ini berlangsung secara luring di Auditorium MMA, Lantai 3, Gedung Sosek A10, dengan menghadirkan Bapak Janu Muhammad, S.Pd., M.Sc., founder dan CEO Sayur Sleman, sebagai narasumber. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah kewirausahaan dengan tema “Building the Founding Team.”
Dalam sesi ini, Bapak Janu Muhammad berbagi pengalaman dan wawasan mengenai perjalanan membangun Sayur Sleman, sebuah startup yang berfokus pada pemberdayaan petani lokal dengan konsep agri-social entrepreneurship. Materi yang dibawakan meliputi berbagai aspek penting dalam mendirikan bisnis, di antaranya:
- What is Your Big Way?
Membangun usaha harus diawali dengan menemukan masalah nyata di pasar. Sayur Sleman hadir sebagai solusi bagi petani dan pedagang pasar dengan menjadi off-taker hasil tani, memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang luas. - Ideation
Langkah awal mendirikan startup adalah memahami kebutuhan pasar dan menawarkan solusi yang tepat. Dalam hal ini, Sayur Sleman mengutamakan pencarian konsumen terlebih dahulu sebelum mengembangkan produk yang sesuai. - Build a Team
Bisnis yang ingin berkembang membutuhkan tim yang solid. Sayur Sleman berawal dari modal kecil dengan membangun kerja sama tim yang kuat, memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. - Build a Strong Culture
Budaya kerja yang sehat dan kolaboratif menjadi kunci kesuksesan, dengan nilai-nilai utama seperti komunikasi terbuka, pemberdayaan petani, serta pengakuan dan apresiasi terhadap kontribusi mitra bisnis. - Prototype & Business Model
Pengembangan model bisnis berbasis Business Model Canvas (BMC) membantu Sayur Sleman dalam menentukan strategi yang efektif, dari hulu hingga hilir, termasuk layanan pengiriman dan sistem kemitraan dengan petani.
Kuliah tamu ini sejalan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), yaitu:
- SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi): Mendukung wirausaha dan bisnis berkelanjutan bagi petani dan UMKM lokal.
- SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur): Mendorong inovasi di sektor pertanian melalui digitalisasi pemasaran dan model bisnis berbasis teknologi.
- SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab): Mengedukasi petani dan konsumen tentang pola konsumsi berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa mendapatkan wawasan praktis tentang dunia kewirausahaan, terutama dalam membangun startup yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga berdampak sosial bagi komunitas pertanian.
Penulis: Adhika Hafizh Prasada, S.P.
Admin Website Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM