
Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP), Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM, bekerja sama dengan University of Passau, menggelar Workshop Penelitian Kolaborasi di Hotel Santika Premiere Jogja pada 19 Februari 2025.
Acara ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk tim peneliti dari UGM dan University of Passau, Dekan Sekolah Pascasarjana UGM, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Pertanian UGM, serta perwakilan dari UPTD BPSDMP DIY, Dinas Pertanian se-DIY, Polbangtan, UPN “Veteran” Yogyakarta, para penyuluh pertanian, dan petani milenial di DIY.
Koordinator Tim Peneliti dari Universitas Gadjah Mada Alia Bihrajihant Raya, S.P., M.P., Ph.D mengungkapkan bahwa workshop ini bertujuan untuk memperkenalkan Lentera Desa kepada penyuluh pertanian dan petani milenial di DIY.
“Memperkenalkan Lentera Desa kepada penyuluh pertanian dan petani milenial di DIY supaya bisa memberikan pengembangan ilmu penyuluhan dan komunikasi pertanian dan pembangunan,” ucap Alia saat ditemui media Departemen Sosial Ekonomi Pertanian UGM di lokasi.
Workshop ini menghadirkan empat sesi materi yang relevan dengan pengembangan petani milenial dan penyuluh pertanian, yaitu:
- Urgensi Digitalisasi untuk Petani Milenial dan Penyuluh, oleh Dr. Leonard Chrysostomos Epafras, M.Th. (Dosen Sekolah Pascasarjana UGM).
- Implementasi Pelatihan Offline dan Online untuk Meningkatkan Pengetahuan Petani Milenial dan Penyuluh, oleh Shofyan Adi Cahyono, S.P. (Pemilik Sayur Organik Merbabu).
- Manajemen Agribisnis, oleh Prof. Dr. Jamhari, S.P., M.P. (Guru Besar Departemen Sosial Ekonomi Pertanian UGM).
- Kesiapan Petani terhadap Adopsi Inovasi Pertanian, oleh Dr. Anita Windrati, S.P., M.M.A. (Kepala UPTD BPSDMP DIY).
Selain pemaparan materi, workshop ini juga menghadirkan sesi Focus Group Discussion (FGD) yang membahas perkembangan petani milenial dan penyuluh pertanian di DIY.
Kepala UPTD Balai Pelaksana Penyuluhan Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul Andiko Eko Parmono, menyampaikan apresiasinya terhadap workshop ini.
“Senang sih, kita bisa belajar dari banyak narasumber tentang komunikasi dengan petani secara digital dan manajemen kelembagaan penyuluh,” ujarnya saat ditemui di lokasi.
Beliau juga berharap agar program Lentera Desa yang telah dirintis dapat benar-benar diarahkan hingga ke tingkat petani dan diimplementasikan secara efektif.
Hal senada diungkapkan oleh Shofyan Adi Cahyono, S.P., pemilik Sayur Organik Merbabu. Shofyan menyampaikan bahwa workshop ini memberikan banyak informasi yang mendukung petani milenial dan penyuluh pertanian di DIY.
“Terima kasih kepada UGM telah mengundang kami untuk berbagi pengalaman. Ini juga menjadi momen tepat karena petani milenial butuh dukungan dan akses informasi yang valid dan relevan terhadap perkembangan pertanian saat ini. Lentera Desa ini salah satu yang bisa menjawab kebutuhan petani ke depan akan akses informasi yang relevan itu,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Shofyan berharap agar konten-konten dalam Lentera Desa dapat lebih bervariasi dan sesuai dengan kebutuhan petani yang akan datang.
Dengan diadakannya workshop ini, diharapkan sinergi antara akademisi, penyuluh, dan petani milenial semakin kuat dalam menghadapi tantangan pertanian modern, khususnya dalam era digitalisasi dan inovasi agribisnis
Workshop ini juga mendukung pencapaian beberapa Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya:
- SDG 2: Zero Hunger, dengan meningkatkan kapasitas petani milenial dalam mengadopsi inovasi pertanian dan manajemen agribisnis.
- SDG 4: Quality Education, melalui penyuluhan dan pelatihan berbasis digital untuk meningkatkan pengetahuan penyuluh dan petani.
- SDG 8: Decent Work and Economic Growth, dengan mendorong digitalisasi dan inovasi dalam agribisnis untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
- SDG 9: Industry, Innovation, and Infrastructure, melalui pengenalan platform Lentera Desa sebagai sarana inovasi digital bagi petani dan penyuluh
Penulis: Muhammad Hanan Jamil P.J
Admin Website Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM