Sejalan dengan metode mengajar yang senantiasa berkembang dari waktu ke waktu, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM mengadakan pelatihan metode mengajar Flipped Learning untuk seluruh staf pengajar (dosen). Pelatihan diselenggarakan pada hari Selasa, 12 Mei 2020 Pukul 09.00 – 11.00 WIB melalui Webex.
Narasumber untuk pelatihan ini adalah Dr. Sri Suning Kusumawardani, ST, MT. Staf Pengajar Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang juga merupakan Sekretaris Pusat Inovasi Kebijakan Akademik UGM.
Flipped classroom atau yang lebih komprehensif disebut flipped learning diartikan sebagai pembelajaran kelas terbalik. Disebut terbalik karena proses pembelajaran ini: 1) memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari materi yang relevan sebelum pertemuan perkuliahan, 2) pada saat perkuliahan, mahasiswa mendiskusikan materi/masalah/kasus yang diberikan oleh dosen melalui SCL dengan berpedoman pada LO yang sudah ditetapkan, dan 3) setelah pertemuan mahasiswa mengkonsolidasikan penguasaan materi melalui tugas-tugas lanjutan dan mempersiapkan materi berikutnya.
Flipped learning juga berbeda dengan metode pembelajaran tradisional dari aspek media pembelajaran. Flipped learning mengkombinasikan (blended) daring (online) dan tatap muka, sedangkan pada metode pembelajaran tradisional, sepenuhnya tatap muka.
Terdapat empat alasan mengapa flipped learning merupakan suatu hal positif yang sebaiknya dilaksanakan dalam proses pembelajaran, yaitu:
- Mendorong mahasiswa menggunakan sumber belajar internal dan eksternal dengan memanfaatkan teknologi informasi.
- Peningkatan kompetensi abad 21 (4Cs) dengan tingkat kognitif yang lebih tinggi.
- Mendorong menjadi pembelajar sepanjang hayat dengan memberi pengalaman belajar mandiri yang terstruktur.
- Perkembangan pengetahuan, teknologi, dan inovasi yang semakin pesat.